Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelegence (AI) semakin lama semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Teknologi yang tercipta dari sistem cerdas semakin dapat melakukan banyak pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan oleh manusia, bahkan pekerjaan yang dihasilkan oleh teknologi ini jauh lebih unggul dari segi keakuratannya, kecepatannya, dan kualitas. Awalnya teknologi sistem cerdas ini buat untuk meringankan pekerjaan manusia, namun lama kelamaan pekerjaan manusia yang seutuhnya mulai diambil alih oleh teknologi sistem cerdas tersebut atau yang biasa kita sebut robot. Bahkan Stephen Hawking sudah memperingatkan dunia bahwa perkembangan kecerdasan robot dan mesin yang melampaui titik tertentu bisa menandai berakhirnya umat manusia, setidaknya intimidasi itu nyata. Tapi apakah semua itu benar? Ini masih menjadi tanda tanya apakah perkembangan AI yang semakin berkembang ini akan menjadi teman terbaik atau ancaman terburuk?
AI mungkin akan menjadi ancaman terbesar bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan dengan penghasilan produkti lebih rendah. Jika spekulasi ini benar, maka di masa depan jutaan pegawai akan kehilangan pekerjaannya, seperti kasi, pelayan, pegawai kantor, petugas kebersihan, petugas keamanan, dan masih banyak lagi akan digantikan oleh mesin yang tentunya lebih efektif dalam pekerjaan.
Namun perlu diingat, bahwa cara kerja AI sesungguhnya bukan karena memiliki kemampuan berpikir sendiri, setidaknya untuk saat ini. Melainkan AI dapat melakukan pekerjaan tersebut dari program yang diinput oleh manusia atau biasa disebut training. Dapat dikatakan AI tidak mungkin menjadi lebih pintar tanpa adanya campur tangan manusia yang menciptakannya.
Berbeda dengan mesin atau AI, Secanggih-canggihnya AI yang tengah berkembang saat ini, manusia tentunya memiliki keunggulan asli dalam melakukan pekerjaan. Menurut Nuraini (2011) Intensitas Pengembangan Sumber Daya Manusia memiliki beberapa indikator, yaitu : motivasi, durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, presentasi, arah sikap, dan minat. Hal ini membuktikan bahwa AI masih di bawah kontrol manusia, karena AI ada kemungkinan untuk error atau program mengalami kesalahan akibat faktor eksternal maupun internal. Jadi secanggih-canggihnya mesin teknologi cerdas atau AI kita tetap tidak boleh terlalu tergantung bahkan sampai tersaingi, karena bagaimana pun juga AI adalah mesin kecerdasan buatan yang diciptakan oleh manusia.
Daftar Pustaka :
Arsyana, Leilaneranti. 2013. Pengaruh Intensitas Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kabupaten. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1. Diunduh pada tanggal 30 Oktober 2018.
Atmaja, Yeni Yulita. Mustamu, Ronny H. 2013. Pengelolaan dan Pengembangan Fungsi Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan. AGORA, Vol 1, No 1. Diunduh pada tanggal 30 Oktober 2018.
0 komentar:
Posting Komentar